Obat kategori off label atau obat dengan indikasi tidak lazim merupakan obat-obat yang dapat diresepkan dan digunakan oleh dokter dalam berbagai implikasi klinis. Salah satu obat off label di bidang pediatri dan obstetri ginekologi adalah domperidon (merk dagang ; Vometa®, Vomitas®, Vomidone®, Vomistop®, Domedon®, Dometa® dll) dengan indikasi lazim sebagai antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah.
Sebagai obat off label domperidon merupakan salah satu pilihan yang cukup bagus untuk meningkatkan produksi ASI dengan mekanisme antagonis dopamin secara periferal bekerja selektif pada reseptor D2 di tuberoinvundibuler dan meningkatkan prolactin kelenjar pituitary . Prolactin adalah hormon yang menstimulasi kelenjer mamae untuk menghasilkan ASI . The American Academy of Pediatrics (AAP, 2001) melaporkan dalam jurnal kedokteran The Lancet, tidak ditemukannya kontra indikasi selama menyusui dengan pemakaian domperidon untuk meningkatkan produksi ASI (obat off label) .
Domperidon sebagai obat off label digunakan dalam kondisi tertentu seperti ibu yang beresiko IMS (sebagai co-faktor penularan HIV/AIDS), ibu yang melahirkan preterm atau partus prematur dimana persalinan terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu dan bayi dengan penyakit kritis yang sangat membutuhkan ASI, intervensi obat diperlukan untuk merangsang pengeluaran dan produksi ASI. Dan khusus untuk bayi yang dilahirkan secara pretem atau bayi dengan penyakit kritis sangat membutuhkan ASI eksklusif tanpa tambahan susu botol atau susu formula untuk mengurangi resiko infeksi terutama infeksi gastrointestinal.Keunggulan dari ASI sebagai anugerah ciptaan Allah mencakup banyak aspek yaitu aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, juga aspek ekonomis.
Sebagai obat off label yang di indikasi untuk peningkatanIproduksi ASI , dosis domperidon yang digunakan adalah 10-20 mg 3–4 x/hari, efek peningkatan ASI belum terlihat dalam 3-4 hari, biasanya di minum 3-8 minggu. Di absorbsi di gastrointestinal, tidak melewati brain barrier , > 90% ikatan proteinnya adalah BM tinggi sehingga efek sampingnya jarang dan diekskresikan sangat sedikit lewat ASI . Peringatan dan perhatian domperidon sebaiknya tidak digunakan pada ibu yang mempunyai kelainan pada jantung. hepatic disease atau pasien yang mendapat antikolinergik
Berbeda halnya dengan metoklopramide sebagai antiemetik yang juga dapat diindikasikan sebagai obat off label untuk peningkatan produksi ASI, dimana metoklopramide bekerja secara sentral dan melewati brain barrier sehingga efek sampingnya lebih tinggi seperti anxietas, mengantuk, agitasi, disfungsi motor extrapyramidal dan dyskinesia.
Penelitian
Dalam sebuah penelitian tentang domperidon sebagai obat off label dengan design randomized double blind dari Departments of Pediatrics,Pharmacy and Nursing, University of Western Ontario and St. Joseph's Health Care London, Ont. yang dipublikasikan melalui Canadian Medical Association Journal, dengan sampel penelitian berjumlah 16 ibu yang melahirkan secara preterm, dibagi menjadi dua kelompok perlakuan selama 7 hari dimana kelompok pertama (9 ibu) menggunakan pompa ASI elektrik dan kelompok kedua (7 ibu) mendapatkan domperidon oral 10 mg, 3 kali sehari. Secara statistik hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05). bahwa kelompok yang mendapat domperidon menghasilkan serum prolactin dan total produksi ASI lebih banyak yaitu 44.5% dibandingkan ibu yang menggunakan pompa ASI elektrik., Dilaporkan juga dalam penelitian ini hanya sedikit sekali konsentrasi domperidon ditemukan di dalam ASI.
Sumber :
1). Amanda Henderson, RN, BSN, BS, IBCLC , Domperidone: Discovering New Choices for Lactating Mothers , AWHONN Lifeline 2003; 7:54-6.2). American Academy of Pediatrics. (2001). The transfer of drugs and other chemicals into human milk. Pediatrics, 108(3), 776–789. Retrieved November 16, 2001, 'Silva, O., Knoppert, D. C., Angelini, M. M., & Forret, P. A. (2001) .3.) Effect of domperidone on milk production in mothers of premature newborns: A randomized, double-blind, placebo-controlled trial. Canadian Medical Association Journal, 164(1), 17–21. Retrieved February 10, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar